Diabetes melitus tipe II merupakan suatu kondisi dimana gula darah mengalami kenaikan yang disebabkan oleh sel β pankreas memproduksi insulin dalam jumlah sedikit dan juga adanya gangguan pada fungsi insulin. Edukasi merupakan salah satu pilar yang penting dalam penatalaksanaan untuk mencegah dan pengendalian diabetes melitus melalui manajemen diri. Adapun aspek yang termasuk dalam manajemen diri meliputi aktivitas pengaturan pola makan, aktivitas fisik, pemantauan kadar gula darah, kepatuhan minum obat, perawatan kaki dan pemeriksaan secara berkala ke pelayanan kesehatan. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh edukasi manajemen diri terhadap kualitas hidup pasien diabetes tipe II di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo Samarinda. Metode penelitian yaitu penelitian eksperimen semu yang dianalisis menggunakan statistika deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe II di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo Samarinda pada bulan metode-Juni 2023 yang berjumlah 90 orang dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 47 responden. Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah edukasi menggunakan buku saku. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa data karakteristik pasien diabetes melitus tipe II di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo Samarinda paling banyak terjadi adalah usia 55-65 (51%), jenis kelamin perempuan (77%), pendidikan terakhir SMA (55%) dan pekerjaan ibu rumah tangga (58%). Data pengaruh edukasi manajemen diri terhadap kualitas hidup responden yaitu terdapat pengaruh edukasi manajemen diri terhadap kualitas hidup pasien dengan nilai signifikan p = 0,000. Data pengaruh edukasi manajemen diri terhadap kadar gula darah puasa pasien yaitu terdapat pengaruh edukasi manajemen diri terhadap kadar gula darah puasa pasien dengan nilai signifikan p = 0,000