Sungai Karang Mumus Mengalami penyempitan lebar sungai karena bangunan tak berijin yang dibangun diatas sungai serta penumpukan tanah sungai yang diakibatkan dari banjir pada saat cuaca hujan intensitas tinggi. Untuk melakukan normalisasi lebar sungai, pemerintah mengadakan pembangunan dinding penahan tanah sebagai pembatas lereng sungai. Contohnya pada perkuatan lereng sungai Karang Mumus tepatnya pada Jembatan Ruhuy Rahayu Gang 02 menggunakan material sheet pile panjang 14 m.
Pada konstruksi perkuatan sheet pile dan angkur bersamaan dengan adanya normalisasi sungai dengan pengerukan sedimen sedalam 3 m. Sehingga menyebabkan sheet pile berkurang fungsinya dari segi stukturnya. Maka penelitian ini untuk mencari nilai faktor keamanan lereng kondisi tanah asli, kondisi perkuatan dengan sheet pile dan angkur sebelum dan sesudah galian sedimen.
Nilai keamana pada kondisi lereng tanah asli diperoleh 2,830 tanpa beban luar dan 1,727 dengan beban lalu lintas. Pada kondisi lereng perkuatan sheet pile dan angkur sebelum galian yaitu 3,212 tanpa beban luar dan 2,591 dengan beban lalu lintas. Sedangkan pada kondisi lereng perkuatan sheet pile dan angkur setelah galian yaitu 1,918 tanpa beban luar dan 1,283 dengan beban lalu lintas. Dapat disimpulkan bahwa lereng dalam keadaan aman sebelum maupun sesudah perkuatan sebelum galian dalam kondisi aman karena nilai SF < 1,5, sedangkan lereng dengan perkuatan setelah galian dalam kodisi kritiskarena nilai SF > 1,5.