Perkembangan bahan beton baik berupa chemical admixture seperti superplasticizer, high range water reducer (HRWR) maupun mineral admixture seperti silica fume, fly ash, rice husk ash atau slag, sampai saat ini mulai memberi banyak pilihan dan kemudahan untuk dapat menciptakan berbagai jenis beton yang inovatif sesuai dengan kebutuhan. Sekam padi merupakan limbah organik yang berasal dari proses penggilingan padi yang sekarang ini belum optimal pemanfaatannya. Abu sekam padi (rice husk ash) adalah produk dari pembakaran batu bata yang menggunakan sekam padi. Abu sekam padi dapat dimanfaatkan sebagai pozzolan, karena menggandung silika dan alumina.

Penelitian dilakukan berdasarkan SNI 03-2834-2000. Dalam perancangan campuran yang memerlukan data-data pengujian laboratorium untuk membuat suatu benda uji. Benda uji yang digunakan sebanyak 36 buah, dengan variasi penambahan abu sekam padi terhadap semen yaitu 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% dan superplasticizer sebesar 1% dengan umur beton 14 dan 28 hari.

Hasil yang diperoleh dari penelitian Abu Sekam Padi dan Zat Additive Superplasticizer Type F sebagai bahan tambah terhadap kuat tekan beton sebesar 335,40 Kg/cm2 untuk beton normal. 428,85 Kg/cm2 untuk beton dengan tambahan Superplasticizer Type F sebesar 1%. 493,43 Kg/cm2 untuk beton dengan bahan tambah Abu Sekam Padi sebesar 5% dan Zat Additive Superplasticizer sebesar 1%. 504,15 Kg/cm2 untuk beton dengan bahan tambah Abu Sekam Padi sebesar 10% dan Zat Additive Superplasticizer sebesar 1%. 469,13 Kg/cm2 untuk beton dengan bahan tambah Abu Sekam Padi sebesar 15% dan Zat Additive Superplasticizer sebesar 1%. 441,08 Kg/cm2 untuk beton dengan bahan tambah Abu Sekam Padi sebesar 5% dan Zat Additive Superplasticizer sebesar 1%. Untuk penambahan variasi 10% dan Superplasticizer 1% mendapatkan nilai tertinggi dalam penelitian ini sebesar 504,15 Kg/cm2 dan 501,69 Kg/cm2.