Kalimantan Timur merupakan wilayah yang kaya sumberdaya alam mineral batu bara. Kekayaan sumberdaya batu bara menjadi komoditas besar bagi perusahaan dan pengusaha. Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur mencatat batu bara sebagai penyumbang pendapatan terbesar provinsi yakni 45,14%. Hal ini berbanding terbalik dengan keadaan masyarakat di Kalimantan Timur, khususnya wilayah yang terdapat banyak konsesi batu bara. Penelitian lain menunjukkan berbagai masalah lingkungan dan masalah sosial muncul akibat aktivitas perusahaan tambang baik yang legal maupun ilegal. Perusahaan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah PT. Anugerah Bara Kaltim (PT. ABK) di Kecamatan Loa Janan. Terdapat puluhan program CSR telah dilaksanakan setiap tahunnya baik program jangka pendek maupun program jangka panjang yang rutin dilaksanakan, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi masyarakat pada program CSR tersebut untuk mengetahui keberhasilan dan evaluasi dari implementasi program tersebut. Penelitian menemukan PT. ABK memiliki lingkup program CSR di aspek ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan ketenagakerjaan. Masyarakat desa melihat program CSR PT. ABK telah memberikan dampak positif bagi mereka namun masih terdapat beberapa kendala yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan program. Peneliti menemukan bahwa program CSR PT. ABK kurang berkelanjutan karena masih ada program yang bersifat charity, program CSR di bidang lingkungan juga masih belum berhubungan dengan dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan.