AMELINDA SIDO KOMBONG SARONGALLO, NIM. 2008016220, Konsentrasi Hukum Perdata, Eksistensi Penyelesaian Sengketa Pertanahan dalam Sistem Gadai Sawah di Suku Toraja, dibimbing oleh Ibu Dr. Siti Kotijah, S.H., M.H, selaku Dosen Pembimbing Utama, dan Bapak Setiyo Utomo, S.H., M.Kn, selaku Dosen
Pembimbing Pendamping Penelitian ini menjawab pertama, eksistensi sistem gadai sawah satuan kerbau pada masyarakat Suku Toraja, dan penyelesaian sengketa pertanahan dalam sistem sistem gadai sawah di Suku Toraja Kecamatan Toraja Utara. Metode dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan pendekatan social legal
melalui studi kasus dan wawancara. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Eksistensi penyelesaian sengketa gadai sawah di masyarakat Desa Rinding Kila‘Balabatu dan Desa Misa’ba’bana Suku Toraja Kecamatan Buntao Kabupaten Toraja Utara telah sesuai dengan aturan gadai dalam hukum adat dan hukum perdata. Syarat gadai sawah satuan kerbau. Kerbau air (tedong atau karembaudalam bahasa Sad'dan Toraja) merupakan hewan yang paling penting di Tana Toraja dalam kehidupan sosial, ritual, dan ekonomi masyarakat. Pelaksanaan gadai sawah yang dilakukan di Desa Rinding Kila‘Balabatu dan Desa Misa’ba’bana terdapat beberapa aspek yang tidak sesuai dengan aturan syarat gadai dalam
hukum agraria, yaitu mengenai syarat pelaksanaan gadai. Ketidaksesuaian gadai sawah yang ada di masyarakat Suku Toraja berjalan sesuai hukum adat yang
berlaku, dan penyelesaian konflik maupun sengketa dilakukan melalui musyawarah adat dan jika musyawarah itu tidak berujung kesepakatan maka di selesaikan melalui jalur pengadilan.