Dyah Permata S.R, 2024, “Penerapan Asas Lex Specialis Derogate Legi Generali Pada Tindak Pidana Penipuan Arisan Online (Studi Putusan Nomor 68/Pid.B/2023/PN Smr)” ” dibawah bimbingan Bapak Khristyawan Wisnu Wardana, S.H.,M.H. dan Ibu Orin Gusta Andini, S.H., M.H. Pemidanaan Pelaku pada tindak pidana penipuan dengan modus arisan online memiliki ketentuan khusus yang diatur pada Pasal 28 Ayat 1 UndangUndang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, sesuai dengan asas Lex Specialis Derogate Legi Generali berdasarkan pasal 63 ayat 2 KUHP. Pendekatan penelitian dilakukan menggunakan pendekatan doktrinal dengan tambahan data lapangan yaitu wawancara yang bertujuan mengkaji dua pokok pembahasan: Pertama, untuk mengkaji dan menganalisis komparasi penerapan hukum asas lex specialis derogate legi generali pada putusan-putusan dengan kasus penipuan arisan online. Kedua, menganalisa hukum yang diterapkan oleh Hakim pada Putusan Nomor 68/Pid.B/2023/PN Smr dengan menggunakan Pasal 28 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, putusan-putusan yang menggunakan Pasal 378 KUHP sebagai pasal pemidanaan pada kasus tindak pidana penipuan dengan modus arisan online memenuhi unsur-unsur yang terdapat pada Pasal 28 Ayat 1 Undang-Undang tentang Informasi dan TransaksiElektronik. Kedua, Analisa pada Putusan Nomor 68/Pid.B/2023/PN Smr Terdakwa telah melakukan pidana penipuan terkait arisan dan menggunakan media sosial sebagai alat atau media melakukan kejahatan, pertimbangan pada putusan tidak menerapkan asas Lex Lex Specialis Derogate Legi Generali. Oleh sebab itu, dari kedua kajian tersebut seharusnya berdasarkan pada Pasal 63 Ayat 2 KUHP Pasal yang digunakan adalah Pasal 28 Ayat 1 Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.