Remaja sangat rentan terhadap permasalahan stres dan gizi yang dapat mempengaruhi status gizinya. Permasalahan stres yang muncul pada remaja terjadi karena tidak adanya keseimbangan antara tuntutan dan sumber daya yang dimiliki. Selain itu, masalah gizi yang sering dialami oleh remaja disebabkan oleh jumlah asupan yang dikonsumsi sehari-hari contohnya kebiasaan jajan, sehingga dapat mempengaruhi status gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stres dan kebiasaan jajan dengan status gizi remaja di Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 113 responden dengan usia 18-22 tahun. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer dengan instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner PSS-10, SQ-FFQ dan alat antropometri. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Fisher Exact dan uji Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar terdapat 77 responden (68,1%) yang mengalami tingkat stres dengan kategori sedang, kemudian sebanyak 34 responden (57,6%) dengan status gizi normal berdasarkan kebiasaan jajannya. Adapun hasil uji Fisher Exact dihasilkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara tingkat stres dengan status gizi remaja di FKM UNMUL (p-value 0,533 > 0,05), dan terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan jajan dengan status gizi remaja di FKM UNMUL (p-value 0,001 < 0,05).
Kesimpulan studi ini yaitu mayoritas status gizi remaja FKM UNMUL berada di kategori normal, dengan tingkat stres berada di kategori stres sedang, serta remaja jarang melakukan kebiasaan jajan. Disarankan kepada mahasiswa FKM UNMUL dapat mengelola waktu dengan baik agar tidak terlalu stres dan membuat rencana makan yang sehat dan seimbang.