Transformasi pembelajaran adalah strategi guru untuk mencapai hasil pembelajaran yang baik. Tujuan penelitian ini adala untuk mengetahui kemampuan siswa berpikir kritis dalam pembelajaran PKN kelas VIII model PBL dengan materi memaknai peraturan perundang-undangan di SMPN 1 Tenggarong, mengetahui faktor dan upaya yang mempengaruhi kemampuan siswa berpikir kritis dalam pembelajaran PKN kelas VIII model PBL di SMPN 1 Tenggarong dan Untuk mengetahui Progres siswa dalam aspek pengetahuan dan aspek berpikir kritis siswa di SMPN 1 Tenggarong. Subjek penelitian ini ialah Guru PPKn dan siswa-siswi dengan menggunakan teknik observasi, wawancara,dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan data. Hasil penelitian Transformasi kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran PKN kelas VIII model PBL pada materi memaknai peraturan perundang-undangan di SMP Negeri 1 Tenggarong menunjukkan bahwa dengan melakukan Penggunaan model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) dengan melibatkan diskusi berdampak positif pada tingkat partisipasi dan keterlibatan siswa di kelas VIII. Meskipun sebagian siswa mungkin tidak sepenuhnya setuju, secara keseluruhan pendekatan ini meningkatkan tingkat interaksi dan kolaborasi siswa dalam menyelesaikan masalah. Kebiasaan siswa dalam kelas juga memengaruhi respon terhadap pembelajaran, dimana kebiasaan yang tidak baik dapat menghambat proses belajar. Penerapan 4C (Critical Thinking, Collaboration, Communication, Creative) dalam pembelajaran telah terbukti efektif, meskipun mungkin menimbulkan pendapat berbeda, hal ini membantu mengatasi hambatan yang mungkin muncul. Perkembangan dalam kemampuan berpikir kritis tercermin dalam kemampuan siswa untuk menganalisis dan menafsirkan informasi, sementara peningkatan dalam pengetahuan ditunjukkan oleh kemampuan mereka untuk menilai berbagai sumber informasi dan merumuskan solusi atau kesimpulan.