Feby Dianita, 2024. Analisis Cemaran Mikroba pada Olahan Makanan Mandai dari Kulit Buah Cempedak (Artocarpus integer) di Kota Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. H. Akhmad, M.Kes. Mandai adalah makanan fermentasi yang dibuat secara tradisional dari kulit buah cempedak. Mandai merupakan salah satu makanan khas yang berasal dari Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan yang biasa dijadikan sebagai lauk. Akan tetapi, pada proses pengolahan mandai penjamah makanan sebagian besar tidak menggunakan sarung tangan, penutup mulut (masker) dan tidak menggunakan air masak selama pengolahan, sehingga penulis tertarik untuk menganalisis mikroba pada olahan mandai dengan harapan agar para penjual dapat meningkatkan sanitasi hygenisitas dalam proses pengolahan mandai dan konsumen hendaknya memasak mandai pada suhu yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cemeran mikroba pada olahan makanan mandai dan mengetahui standar keamanan pangan yang baik. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium. Pengujian parameter biologi dengan menggunakan uji MPN, uji ALT dan uji bakteri Salmonella. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan dibandingkan dengan SNI 01.2600.1992 serta BPOM nomor 13 tahun 2019 mengenai batas cemaran mikroba dalam pangan olahan. Hasil penelitian menunjukkan kelima sampel mandai dari kulit cempedak berumur 2 hari yang dijual di kota Samarinda tidak memenuhi syarat, yaitu jumlah coliform >2400 dan positif mengandung bakteri E.coli dan Enterobacter sp. pada uji pelengkap MPN. Berdasarkan uji ALT menunjukkan kelima sampel mandai berumur 2 hari dari kulit cempedak tidak memenuhi syarat SNI 01.2600.1992. Kelima sampel mandai negatif bakteri Salmonella. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mandai berumur 2 hari yang dijual di Kota Samarinda terkontaminasi oleh bakteri Coliform, E.coli dan Enterobacter sp. Kata kunci: Mandai kulit buah cempedak, Coliform