Minyak atsiri rimpang lengkuas Melaka (Alpinia malaccensis) mengandung senyawa metil sinamat dan 1,8-sineol yang berpotensi sebagai antibakteri Staphylococcus aureus yang menjadi penyebab timbulnya furunkel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi sediaan emulgel yang mengandung minyak atsiri rimpang lengkuas Melaka (Alpinia malaccensis) sebagai antibakteri penyebab furunkel. Kandungan minyak atsiri rimpang lengkuas Melaka diketahui berdasarkan hasil GC-MS. Optimasi formula emulgel dilakukan membuat variasi gelling agent HPMC sebesar 1,5% (F1); 2% (F2); 2,5% (F3) dengan minyak atsiri rimpang lengkuas Melaka (Alpinia malaccensis) sebesar 10% sebagai zat aktif. Ketiga formula akhir emulgel dilakukan evaluasi fisik untuk ditentukan formula terbaik yang diuji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Formula emulgel terbaik yaitu F2 dengan jumlah HPMC sebesar 2% yang memenuhi persyaratan sediaan baik berdasarkan evaluasi fisik berupa uji organoleptik, uji homogenitas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji viskositas, uji pH, uji penentuan tipe emulsi, uji viskositas, uji sentrifugasi mekanik dan Cycling Test. Berdasarkan uji aktivitas sediaan emulgel F2 memiliki aktivitas antibakteri yang sedang terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan rata-rata diameter zona hambat 6,88 mm yang berpotensi sebagai antibakteri penyebab furunkel.