YANA NOVITA LASMAULI NAINGGOLAN. Analisis Pendapatan dan Titik Impas Usahatani Sayuran di Kelompok Wanita Tani Makmur Kelurahan Lempake Samarinda Utara Kota Samarinda. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2024. (dibawah bimbingan Mursidah dan Midiansyah Effendi). Salah satu komoditas pertanian yang berpotensi untuk dikembangkan yaitu komoditas sayuran. Sawi, kangkung, dan bayam merupakan merupakan jenis komoditi hortikultura yang paling banyak diusahakan oleh masyarakat jika dibandingkan dengan jenis komoditi lainnya karena mempunyai umur panen yang relatif pendek sehingga cepat dipanen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan, dan titik impas harga penjualan, volume produksi, penerimaan, dan luas lahan dari usahatani sayuran. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung dari bulan Oktober sampai Desember 2023. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Wanita Tani Makmur Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda. Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 25 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis biaya produksi, penerimaan, pendapatan, dan titik impas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani sawi, kangkung dan bayam sebesar Rp819.450,60 mt-1 , Rp861.595,28 mt-1 , dan Rp1.121.443,48 mt-1. Petani di Kelompok Wanita Tani Makmur mengalami keuntungan pada usahatani sayuran yang dijalankannya, dimana usahatani sawi lebih menguntungkan dari ketiga varietas sayuran. Titik impas harga penjualan usahatani sawi, kangkung, dan bayam sebesar Rp2.165,04 kg-1 , Rp1.872.74 kg-1 , Rp2.348,70 kg-1.Titik impas volume produksi usahatani sawi, kangkung, dan bayam sebesar 17,91 kg-1 , 42,42 kg-1 , dan 35,45 kg-1. Sedangkan untuk titik impas penerimaan usahatani sawi, kangkung, dan bayam sebesar Rp96.630,86 mt-1 , Rp193.998,66 mt-1 , dan Rp195.607,81 mt-1 .Titik impas luas lahan usahatani sawi, kangkung, dan bayam sebesar 0,008 ha-1 , 0,02 ha-1 , dan 0,02 ha-1. Pada analisis titik impas, ketiga varietas sudah melampaui titik impas atau dalam keadaan tidak untung dan tidak rugi.