Kehadiran hama wereng cokelat sebagai hama utama tanaman padi dapat menurunkan produksi tanaman padi. Salah satu cara pengendalian wereng cokelat adalah dengan cara memanfaatkan cendawan Fusarium keratoplasticum sebagai bentuk perwujudan dari pengendalian hayati. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi dan konsentrasi kerapatan konidia cendawan F. keratoplasticum yang efektif mengendalikan hama wereng cokelat. Penelitian ini dilakukan pada 2 tahap, tahap pertama di Laboratorium Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman dan tahap kedua dirumah kaca. Penelitian ini dilaksanakan pada November 2023 sampai April 2024. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan 4 ulangan. Adapun perlakuannya pada tahap pertama, di laboratorium sebagai berikut : K0: kontrol/tanpa perlakuan; K1: (kerapatan spora 4,00 x 106 ); K2 (kerapatan spora 3,10 x 107 ); K3: (kerapatan spora 3,49 x 108 ); K4: (kerapatan spora 1,73 x 109 ); K5: (kerapatan spora 1,67 x 1010). Sedangkan pada tahap kedua, di rumah kaca menggunakan kerapatan spora sebagai berikut: K0: kontrol/tanpa perlakuan; K1: (kerapatan spora 4,00 x 106 ); K2 (kerapatan spora 2,15 x 107 ); K3: (kerapatan spora 2,30 x 108 ); K4: (kerapatan spora 1,44 x 109 ); K5: (kerapatan spora 1,47 x 1010). Pengamatan dilakukan selama 1 x 24 jam selama 10 hari. Data diolah dengan sidik ragam, jika berbeda nyata akan dilanjutkan dengan uji BNT 5%, kemudian digunakan juga analisis faktor koreksi hasil uji dengan rumus Abbot karena K0 mengalami mortalitas lebih dari 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa F. keratoplasticum berpotensi mengendalikan hama wereng cokelat karena mampu menyebabkan mortalitas sebesar 67% pada hari ke-8 di laboratorium dengan kecepatan mortalitas wereng cokelat 5,51 ekor/hari, kemudian menyebabkan mortalitas sebesar 63,41% pada hari ke-8 di rumah kaca dengan kecepatan mortalitas 4,05 ekor/hari. Rata rata tingkat kerusakan padi terendah yaitu sebesar 38% lebih rendah dari perlakuan lainnya.