PEMUKIMAN AWAL SUKU BANJAR DI SAMARINDA 1990
Permukiman awal suku Banjar di Karang Mumus, Kota Samarinda, memiliki sejarah yang kaya dan beragam tantangan dalam konteks penataan, lingkungan, dan keberlanjutan. Sejak Kerajaan Kutai Kartanegara berada dalam kekuasaan Kerajaan Banjar pada tahun 1546 Masehi, permukiman ini telah mengalami perubahan signifikan. Awalnya, daerah sekitar muara Karang Mumus dipilih sebagai tempat pemukiman, namun kemudian dipindahkan ke daerah lain karena kondisi alam yang kurang baik. Saat ini, permukiman di bantaran Sungai Karang Mumus menghadapi tantangan dalam penataan dan pemeliharaan. Pemerintah Kota Samarinda telah melakukan upaya untuk menata kembali permukiman tersebut, namun masih terdapat faktor penghambat yang perlu diatasi. Selain itu, permukiman ini juga terdampak oleh perubahan lingkungan, seperti banjir dan pencemaran air sungai. Pentingnya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat setempat dalam menjaga warisan budaya serta lingkungan di Karang Mumus menjadi fokus utama dalam mengatasi tantangan tersebut. Dengan pemahaman yang mendalam tentang sejarah, arsitektur, budaya, dan perubahan lingkungan, penelitian lebih lanjut tentang permukiman awal suku Banjar di Karang Mumus dapat memberikan wawasan yang berharga untuk pelestarian warisan budaya dan penataan kawasan yang berkelanjutan.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | PEMUKIMAN AWAL SUKU BANJAR DI SAMARINDA 1990 |
---|---|
Pengarang | Ahmad Julkifli - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI AHM p 2024 |
Subyek | Pemukiman awal suku Banjar di Samarinda (Karang Mu |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2024 |
Penerbit | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan |
Jurusan | Pendidikan Sejarah |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY