Anggie Permatasari Nasution. Laju Infiltrasi dan Permeabilitas Tanah pada Beberapa Tutupan Lahan Berbeda di Areal Pasca Tambang Batubara PT Singlurus Pratama (Dibimbing oleh Sri Sarminah dan Ibrahim). Infiltrasi adalah proses meresapnya air dari permukaan tanah melalui poripori tanah. Infiltrasi merupakan komponen penting di bidang konservasi tanah, hal ini dikarenakan upaya konservasi tanah merupakan hal yang mendasar dalam pengaturan hubungan antara intensitas hujan dan kapasitas infiltrasi, serta pengaturan aliran permukaan (run off). Salah satu faktor yang dapat meningkatkan laju infiltrasi adalah tingkat permeabilitas tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai laju infiltrasi dan permeabilitas tanah pada beberapa tutupan lahan berbeda di areal pasca tambang batubara PT Singlurus Pratama. Kegiatan pengukuran laju infiltrasi menggunakan alat double ring infiltrometer, sedangkan pengukuran permeabilitas menggunakan sampel tanah yang diuji menggunakan alat permeameter di Laboratorium Ilmu Tanah, UPT. Laboratorium Sumberdaya Hayati Kalimantan, Pusat Rehabilitasi Hutan Tropika Humida (PUSREHUT) Universitas Mulawarman. Hasil penelitian menunjukkan laju infiltrasi tertinggi terjadi pada kebun karet yaitu mencapai 102 cm/jam dan termasuk dalam kategori sangat cepat. Sedangkan kedua lokasi lainnya termasuk dalam kategori agak cepat yaitu lahan revegetasi tahun 2021 sebesar 8,2 cm/jam dan lahan disposal sebesar 6,6 cm/jam. Berdasarkan hasil analisis Laboratorium Sumberdaya Hayati Kalimantan, nilai permeabilitas tanah terendah terjadi pada lahan disposal dengan hasil sebesar 6,92 cm/jam, dilanjut dengan lahan revegetasi tahun 2021 yaitu sebesar 7,83 cm/jam dan pada kebun karet nilai permeabilitasnya sebesar 7,93 cm/jam. Nilai permeabilitas pada ketiga lokasi penelitian tersebut termasuk dalam kategori yang sama yaitu agak cepat. Sifat fisik dan kimia tanah sangat mempengaruhi laju infiltrasi dan permeabilitas. Kebun karet menjadi lahan dengan laju infiltrasi dan permeabilitas tertinggi karena sifat fisik dan kimia tanahnya yang baik. Hasil penelitian dapat menjadi acuan untuk mengambil tindakan konservasi lebih lanjut lagi di PT Singlurus Pratama dan apakah kegiatan revegetasi pada lahan pasca tambang berhasil memperbaiki tanah dapat diketahui melalui penelitian ini.