Kegiatan penambangan batubara yang menggunakan teknik penambangan terbuka akan berdampak negatif bagi lingkungan di mana dapat terjadi perubahan kondisi lahan dengan penurunan produktivitas lahan, pemadatan tanah, perubahan bentang alam serta terjadinya erosi dan sedimentasi juga pergerakan tanah atau longsoran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju erosi, kelas bahaya erosi dan tingkat bahaya erosi pada areal revegetasi tahun 2021, areal penggunaan lain yaitu kebun karet dan areal disposal di PT Singlurus Pratama. Penelitian ini dilakukan selama sembilan bulan efektif, dimulai dari bulan September 2023 hingga Mei 2024. Metode penelitian laju erosi menggunakan metode tongkat meliputi beberapa tahapan yaitu pembuatan plot ukur erosi berukuran 20 m × 20 m, dibuat sub plot berukuran 10 m × 10 m pada masing-masing lokasi penelitian dengan pembatas plot ukur erosi di sekitar plot berjarak 50 cm dari plot serta pengambilan sampel tanah untuk menguji sifat fisik dan kimia tanah. Didapatkan hasil bahwa nilai laju erosi tertinggi hingga terendah yaitu: pada areal disposal sebesar 338,58 ton/ha/tahun, pada areal revegetasi tahun 2021 sebesar 62,04 ton/ha/tahun dan pada kebun karet sebesar 38,76 ton/ha/tahun, status tingkat bahaya erosi (TBE) pada areal revegetasi tahun 2021 dan areal disposal termasuk ke dalam TBE sangat berat dan kebun karet tergolong ke dalam TBE sedang. Untuk mengendalikan laju erosi, dengan cara memastikan agar tanaman cover crop dan pohon dapat tumbuh dengan produktif serta melakukan pengayaan dan penambahan jenis tanaman fast growing spesies atau lokal, juga membangun bangunan konservasi tanah dan air seperti teras dan penataan pembukaan lahan (recontouring atau reshapping) pada areal dengan panjang dan kemiringan lereng agak curam sampai dengan sangat curam sehingga dapat mengendalikan limpasan permukaan dan mengurangi bahaya erosi.