Penyakit infeksi bakteri merupakan penyakit yang umum terjadi di Indonesia yang diakibatkan oleh berbagai bakteri. Bakteri patogen menjadi faktor yang menyebabkan penyakit muncul khususnya bakteri virulen seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Banyak jenis bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif untuk mengatasi permasalahan infeksi bakteri ini, salah satu contohnya yaitu minyak atsiri batang kecombrang (Etlingera elatior) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat di bidang kesehatan. Tanaman ini telah digunakan secara tradisional dalam proses pengobatan. Secara ilmiah, kecombrang digunakan dalam pengobatan untuk gatal, antiseptik, antioksidan, dan antiinflamasi. Aktivitas tersebut disebabkan oleh komponen senyawa kimia yang terkandung didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai rendemen yang dihasilkan dari minyak atsiri batang kecombrang, karakteristik minyak atsiri batang kecombrang yang meliputi uji organoleptik, bobot jenis, dan analisis komponen senyawa kimia dengan instrument GC-MS, serta melihat potensi aktivitas antibakteri dalam menghambat bakteri uji. Rendemen minyak atsiri sebesar 0,103 %. Minyak atsiri batang kecombrang memiliki karakteristik organoleptik yaitu aroma menyengat, warna bening kekuningan, berbentuk cair. Bobot jenis yaitu 0,864 ± 0,084 g/mL. Analisis komponen senyawa minyak atsiri dengan GC-MS yaitu didapatkan senyawa Camphene, Caryophyllene, Citronellol, Dodekanal, Eugenol, dan Linalool. Uji aktivitas antibakteri minyak atsiri batang kecombrang yang (Etlingera elatior) dihasilkan dari proses destilasi pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan 20% memiliki potensi sebagai agen antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.