Konsumsi makanan tinggi lemak kian meningkat di masyarakat. Hal ini memiliki konsekuensi langsung terhadap kesehatan seperti kejadian penyakit hati berlemak nonalcohol atau NAFLD. Prevalensi NAFLD di dunia sekitar 30%, dengan Asia Tenggara menempati peringkat ke-4 tertinggi. Pengobatan NAFLD seperti metformin dan thiazolidinedione diikuti efek samping negatif pada tubuh. Oleh karena itu, obat alternatif yang bersifat hepatoprotektor dan berbahan dasar alam yang melimpah di Indonesia dapat membantu pengobatan NAFLD. Salah satu tanaman yang berpotensi menjadi hepatoprotektor dan belum umum diteliti pada kejadian kerusakan hati karena lemak adalah bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.). Untuk menilai apakah ekstrak bawang memiliki efek hepatoprotektor pada tikus, dilakukan pemeriksaan enzim AST dan ALT sebagai biomarker fungsi hati. Penelitian ini menggunakan 8 kelompok uji, yaitu Kontrol Negatif, Kontrol Positif, 5 kelompok perlakuan, dan kelompok yang diberikan simvastatin. Hasil uji AST kelompok kontrol positif terhadap kelompok lainnya didapatkan pada kontrol negatif, p = 0,218; dosis 1, p = 0,165; dosis 2, p = 0,005; dosis 3, p = 0,015; dosis 4, p = 0,025; dosis 5, p = 0,079; dan simvastatin, p = 0,483. Untuk ALT, didapakan kontrol negatif, p = 0,427; dosis 1, p = 0,009; dosis 2, p = 0,209; dosis 3, p = 0,023; dosis 4, p = 0,199; dosis 5, p =0,899; dan simvastatin, p = 0,330. Uji statistik Kruskal-Wallis berbeda bermakna jika p