Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan penggunaan lahan yang bersifat sementara dan akan berakhir pada saat penambangan tidak ekonomis lagi atau setelah tidak ada lagi bahan tambang pada lokasi setempat. Setelah kegiatan penambangan selesai, lahannya menjadi lahan yang sangat tidak subur dari aspek kimia, fisik dan biologi tanahnya, sehingga dalam pemanfaatannya untuk berbagai kegiatan memerlukan proses rehabilitasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan dimensi lubang terhadap pertumbuhan Kaliandra Merah di lahan rehabilitasi pascatambang batubara. Dilakukan di PT. Jembayan Muara Bara, menggunakan pola RAL Faktorial dengan 2 faktor: komposisi media tanam (M1: Tanpa biochar dan solid decanter, M2: Biochar 10% - solid decanter 20%, M3: Biochar 20% - solid decanter 10%) dan dimensi lubang (L1: 10 cm × 10 cm × 10 cm, L2: 20 cm × 20 cm × 20 cm, L3: 30 cm × 30 cm × 30 cm), masing-masing dengan 3 taraf, menghasilkan total 9 perlakuan. Setiap perlakuan memiliki 9 ulangan, sehingga terdapat 81 unit percobaan. Setiap unit percobaan diamati menggunakan 30 bibit Kaliandra Merah dengan jarak tanam 2 m x 2 m, sehingga total unit pengamatan adalah 2.430 bibit. Parameter yang diamati adalah persentase hidup, pertumbuhan tinggi, dan diameter setiap bulan selama 7 bulan. Hasil penelitian menunjukan perlakuan media dan ukuran dimensi lubang hanya berpengaruh nyata terhadap parameter persen hidup. Kemudian untuk kombinasi perlakuan media dan dimensi lubang hanya memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan diameter tanaman.