DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dengan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektornya. Temephos saat ini banyak digunakan untuk membunuh larva nyamuk Aedes aegypti sehingga dapat mencegah munculnya penyakit DBD. Laporan resistensi larva nyamuk Aedes aegypti terhadap temephos telah ditemukan dan akan meningkat seiring berjalannya waktu. Apabila dosis penggunaan temephos ditingkatkan, maka dapat mengakibatkan masalah kesehatan bagi manusia dan efek jangka panjang yang buruk bagi lingkungan. Minyak asiri bangle (Zingiber purpureum Roscoe) telah terbukti secara ilmiah memiliki aktivitas larvasida terhadap larva nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis efektivitas minyak asiri bangle dalam membunuh lebih dari 70% larva nyamuk Aedes aegypti. Minyak asiri bangle diencerkan dengan Tween 80 sampai mendapatkan konsentrasi 12,5 µg/mL, 25 µg/mL, 50 µg/mL, dan 100 µg/mL. Kontrol positif dengan temephos 0,012 mg/L dan kontrol negatif dengan air bersih. Pengamatan dilakukan setelah larva diberi perlakuan selama 48 jam dengan tiga kali pengulangan. Analisis data menggunakan Uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minyak asiri bangle konsentrasi 12,5 µg/mL membunuh 76,67% larva nyamuk Aedes aegypti, minyak asiri bangle konsentrasi 25 µg/mL membunuh 86,67% larva nyamuk Aedes aegypti, minyak asiri bangle konsentrasi 50 µg/mL membunuh 96,67% larva nyamuk Aedes aegypti, dan minyak asiri bangle konsentrasi 100 µg/mL membunuh 100% larva nyamuk Aedes aegypti. Hasil analisis data dengan Uji Kruskal Wallis menunjukkan nilai p