Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis contohnya asupan protein. Pada anak usia 3-5 bulan, kebutuhan energi meningkat dan ASI tidak lagi mencukupi kebutuhan energi anak sehingga beresiko tinggi mengalami stunting. Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi anak, Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) perlu diberikan pada bayi diatas 6 bulan.MP-ASI adalah makanan bergizi yang diberikan disamping ASI. Biskuit merupakan MP-ASI kudapan berupa pangan praktis, tekstur renyah, harga terjangkau dan disukai oleh berbagai kalangan usia serta memiliki daya simpan yang relatif lama. Tepung jagung adalah bahan pengganti tepung terigu sebagai bahan baku biskuit dan mengandung kadar protein tinggi sebesar 11,641%. Bee pollen adalah produk turunan lebah dengan kadar protein sebesar 11,60%. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengembangan produk pangan fungsional dari tepung jagung (Zea mays L.) kombinasi bee pollen sebagai alternatif MP-ASI yang dapat dijadikan sumber protein harian dan mencegah resiko stunting. Metode penelitian yang dilakukan berupa uji organoleptik, uji hedonik, pengujian proksimat berupa uji kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, dan kadar serat kasar serta perhitungan kontribusi protein biskuit terhadap nilai AKG harian anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F2 merupakan formula terbaik berdasarkan hasil evaluasi dengan kadar protein tertinggi sebesar 5,39% dan hasil evaluasi kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar karbohidrat dan kadar serat secara berturut-turut yaitu 3,435; 2,385;14,30; 74,49; 22,75%. Hasil evaluasi hedonik, menunjukkan bahwa F1 dan F2 dengan rata-rata skala tingkat kesukaan sebesar 4,1 termasuk kategori disukai. Hasil perhitungan kontribusi protein terhadap nilai AKG harian anak yaitu F2 adalah formulasi terbaik dengan kontribusi protein harian sebesar 7,5g dan termasuk kedalam kategori tinggi.