Samarinda merupakan wilayah yang berada di fisiografis Antiklinorium Samarinda yang ditandai dengan banyaknya lipatan-lipatan antiklin. Daerah penelitian terletak di Kelurahan Makroman-Samarinda dengan kondisi geologi dan kebutuhan air yang tidak diimbangi kemampuan PDAM. Sehingga dapat mengidentifikasi zona potensi airtanah dengan pemanfaatan SIG. Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk memetakan kondisi geologi, geomorfologi, dan struktur geologi serta untuk menganalisis potensi airtanah dengan menggunakan metode sistem informasi geografis (SIG) di daerah penelitian berdasarkan tujuh parameter yaitu: litologi, kemiringan lereng, curah hujan, kerapatan kelurusan, kerapatan jaringan sungai, jenis tanah, tutupan dan penggunaan lahan. Dengan menggunakan metode faktor multi pengaruh (Multi Influencing Factor) yaitu bobot tertimbang (Weighted Overlay) didapatkan hasil penelitian berupa tiga satuan bentuk asal geomorfologi: Denudasional (perbukitan terkikis), Fluvial (dataran aluvial), dan Antropogenik (tambang aktif dan void). Tiga satuan stratigrafi dari yang muda ke tua yaitu Endapan Aluvial, Satuan Batupasir Makroman, dan Satuan Batupasir Sambutan. Struktur geologi berupa Sinklin (Open Steeply Inclined Subhorizontal Fold). Hasil penentuan zona potensi airtanah didapatkan lima kelas yaitu sangat rendah (0,009 km²), rendah (3,121 km²), sedang (8,888 km²), tinggi (3,932 km²), dan sangat tinggi (0,002 km²).