Latar belakang pada penelitian ini yaitu sebagai bagian dari warisan budaya suatu masyarakat yang menjadi peran penting dalam pemeliharaan identitas budaya lokal dengan menjadikan kebudayaan yang ada di daerah lokal sebagai topik penelitian. Penulis memilih cerita rakyat yang ada di Kalimantan Timur, yaitu cerita rakyat yang berasal dari Berau dengan judul Batu Bual sebagai bahan untuk diteliti karena keadaan sekitar penulis yaitu adanya pandangan dari beberapa orang yang belum mengetahui keberagaman budaya yang ada di daerah berau, salah satunya adalah cerita rakyat. Melalui penelitian ini penulis akan memberikan informasi terkait stuktur dari cerita rakyat “Batu Bual” melalui elemen-elemennya agar dapat diketahui bagaimana elemen-elemen tersebut saling berinteraksi untuk membentuk makna keseluruhan. Nilai kearifan lokal juga menjadi pusat kajian dalam penelitian ini, yaitu nilai yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat yang terkandung dalam cerita rakyat “Batu Bual” yang memiliki potensi untuk diangkat sebagai suatu aspek yang mendukung pemahaman kehidupan sosial, moral, dan kearifan yang terkandung di dalamnya, serta implikasinya pada pembangunan karakter dan identitas masyarakat lokal. Struktur intrinsik pada penelitian ini mengkaji tema, tokoh, latar, alur, dan amanat. Kearifan lokal yang dikaji adalah nilai budaya yang terdapat dalam cerita tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis peristiwa yang terjadi pada sebuah kehidupan. Pada penelitian ini peristiwa yang digambarkan adalah dalam cerita rakyat Berau “Batu Bual”. Data yang dikumpulkan menggunakan teknik pengumpulan dari wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah berupa data terkait struktur dan nilai budaya yang ada dalam cerita. Struktur yang terdapat dalam cerita berupa tema, tokoh, latar, alur, dan amanat. Tema dalam cerita tentang pecintaan. Tokoh dalam cerita ada Jalung Pai, Putri Bulan, Raja Segah, Permaisuri Raja Segah, dan Raja Kelai dengan masing-masing karakter yang dimiliki tokoh. Latar dalam cerita ada latar waktu, tempat, dan suasana. Alur dalam cerita berupa alur maju. Amanat dalam cerita yaitu agar dalam hidup tidak boleh keras kepala dan terlalu percaya diri sehingga berani melakukan hal yang dilarang. Nilai budaya dalam cerita yaitu tentang menghormati kepercayaan dan sumpah nenek moyang di suatu daerah dengan tidak melakukan hal yang menjadi suatu larangan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.