Kokang (Lepisanthes amoena (Hassk.) Leenh.) merupakan tanaman berbatang yang banyak tumbuh di hutan Kalimantan. Secara tradisional tanaman kokang dimanfaatkan sebagai pembersih muka, mengurangi bekas jerawat dan bekas luka cacar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalam ekstrak etanol daun kokang serta mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak etanol daun kokang terhadap beberapa jenis bakteri dan jamur. Pengujian golongan senyawa metabolit sekunder dilakukan dengan meneteskan pereaksi pada larutan ekstrak. Pengujian antimikroba dilakukan dengan menggunakan metode difusi sumuran. Variasi konsentrasi yang digunakan adalah 20%, 30%, dan 40%, kontrol positif (Kloramfenikol dan ketokonazol 2%), serta kontrol negatif (DMSO 10%). Hasil yang didapatkan adalah ekstrak etanol daun kokang teridentifikasi mengandung senyawa metabolit sekunder golongan senyawa alkaloid, tanin, flavonoid, terpenoid, dan saponin. Dari sejumlah 11 bakteri dan 3 jamur, aktivitas antibakteri dengan kategori zona hambat kuat pada setiap konsentrasi yang digunakan terlihat pada bakteri Bacillus cereus yakni sebesar 11,26 mm; 12,16 mm; dan 13,77 mm, sedangkan kategori zona hambat sedang pada setiap seri konsentrasi terlihat pada bakteri Pseudomonas aeruginosa sebesar 7,56 mm; 8,83 mm; dan 9,94 mm. Aktivitas antijamur dengan kategori zona hambat sedang, kuat, kuat sesuai dengan seri konsentrasi yakni Candida albicans memiliki zona hambat sebesar 6,83 mm; 10,6 mm; dan 12,51 mm. Malassezia furfur memiliki zona hambat sebesar 5,88 mm; 10,88 mm; dan 12,08 mm. Dan pada jamur Saccharomyces cerevisiae tidak terlihat adanya aktivitas antijamur. Jadi hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kokang (Lepisanthes amoena (Hassk.) Leenh.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang dapat mempengaruhi adanya aktivitas antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri dan jamur, kecuali pada jamur Saccharomyces cerevisiae