Cempedak (Artocarpus integer) adalah tanaman buah tropis endemik Indonesia yang masih belum banyak dimanfaatkan dalam bidang kesehatan, khususnya bagian daunnya. Meskipun demikian, daun cempedak memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah sebagai antikanker. Daun cempedak memiliki senyawa marker heteroflavon C yang memiliki aktivitas antioksidan yang kuat sehingga dapat berpotensi sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak daun cempedak (Artocarpus integer) sebagai antikanker dengan pendekatan DNA repair melalui penghambatan topoisomerase. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut etanol 70% dan menghasilkan rendemen sebesar 50.96%. Kemudian dilakukan uji skrining fitokimia dan hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak daun cempedak terdeteksi mengandung golongan senyawa flavonoid, fenolik, monoterpenoid dan seskuiterpenoid. Selanjutnya, dilakukan uji potensi ekstrak daun cempedak dengan metode Mechanism-Based Yeast Bioassay dengan konsentrasi 125, 250, 500, 1000, 2000, 4000, dan 8000 µg/mL dengan kontrol positif kamptotesin. Metode Mechanism-Based Yeast Bioassay menggunakan Saccharomyces cerevisiae galur murni sebagai organisme model sel normal, serta mutan mutan Saccharomyces cerevisiae galur 1140, 1353, dan 1138 sebagai organisme model sel kanker. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak daun cempedak berpotensi sebagai antikanker melalui inhibitor topoisomerase II. Hal ini dibuktikan dari nilai IC12 sebesar 3009.539 µg/mL pada S. cerevisiae galur mutan 1138, IC12 sebesar 2804.142 µg/mL pada S. cerevisiae galur mutan 1353, dan IC12 sebesar 5702.956 µg/mL pada S. cerevisiae galur mutan 1140.