Alasan Finlandia Bergabung dalam Keanggotaan North Atlantic Treaty Organization (NATO)
Finlandia telah memisahkan diri dari Uni Soviet dan berdiri sebagai negara Republik diawali pada tahun 1919. Finlandia juga mendeklarasikan sebagai wilayah netral dan dinyatakan dalam Konferensi Keamanan dan Kerjasama di Eropa atau Conference on Security and Cooperation in Europe (CSCE). Namun status Finlandia sebagai negara netral mulai dipertanyakan setelah pemerintah negara itu secara resmi mengumumkan keinginannya untuk tergabung sebagai anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO). Keinginan tersebut disampaikan Presiden Finlandia, Sauli Niinisto pada 15 Mei 2022. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengeksplorasi alasan yang mendasari Finlandia untuk tergabung sebagai negara anggota NATO dan melepas statusnya sebagai negara netral. Untuk menemukan alasan mengapa Finlandia memutuskan untuk bergabung dalam keanggotaan NATO, peneliti akan menggunakan pendekatan kualitatif. Dari hasil yang didapatkan tentu banyak faktor bergabungnya Finlandia sebagai negara anggota NATO. Hal pertama merupakan dari jajak pendapat, terlihat 62% masyarakat Finlandia memberikan dukungannya agar Finlandia bergabung di NATO. Keinginan masyarakat Finlandia untuk tergabung dalam NATO juga dibarengi dengan kondisi ekonomi Finlandia selama konflik Rusia dan Ukraina. Keputusan Finlandia untuk tergabung dengan NATO juga didasar kondisi militer mereka, yang tidak sebesar basis militer Rusia.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | Alasan Finlandia Bergabung dalam Keanggotaan North Atlantic Treaty Organization (NATO) |
---|---|
Pengarang | ADNAN SETIAWAN - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI ADN A 2024 |
Subyek | Rusia Finlandia, North Atlantic Treaty Organization (NATO), |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2024 |
Penerbit | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
Jurusan | Ilmu Hubungan Internasional |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY