Nyeri merupakan sebuah mekanisme utama dari perlindungan tubuh dalam merespon patogen atau stimulus berbahaya seperti cedera atau luka yang ditandai dengan memberikan rasa tidak nyaman secara kognitif dan emosional. Analgesik adalah sebuah senyawa yang dapat menghilangkan rasa nyeri tanpa menurunkan kesadaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai rendemen dan metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak daun sirsak dan daun kersen, dan mengetahui aktivitas analgesik, mencari dosis efektif serta potensi dari kombinasi ekstrak etanol daun sirsak dan daun kersen dengan asam mefenamat. Hewan uji digunakan sebanyak 21 ekor mencit yang terbagi dalam 7 kelompok diantaranya terdiri atas 3 ekor mencit. Setiap mencit diinduksi asam asetat 1% secara intraperitoneal dan 10 menit kemudian diberi perlakuan. Kelompok negatif diberikan Na CMC 0,5%, kelompok positif diberikan asam mefenamat 1,3 mg/20gBB, serta kelompok uji yang diberikan kombinasi ekstrak daun sirsak : ekstrak daun kersen (4 mg/20gBB : 4 mg/20gBB) dengan lima variasi dosis (1:1), (1:2), (1:3), (2:1), dan (3:1). Diamati respon mencit berupa gerakan geliat selama 120 menit dengan rentang waktu pengamatan 30, 60, 90, dan 120 menit. Kemudian dicatat jumlah geliat yang diperoleh dan dihitung nilai daya analgesik serta dianalisis menggunakan two-way ANOVA dilanjutkan dengan uji BNJD dan uji t. Berdasarkan hasil pengujian menyatakan nilai rendemen ekstrak daun sirsak sebesar 7,82% dan daun kersen sebesar 11,39% serta hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirsak dan daun kersen masing-masing teridentifikasi metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan steroid. Pada uji two-way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan bermakna jumlah geliat terhadap setiap dosis ekstrak dan rentang waktu pengamatan. Berdasarkan uji BNJD menunjukkan bahwa dosis (1:3) sebagai dosis efektif dengan daya analgesik sebesar 74,81%. Berdasarkan hasil uji t, potensi dosis (1:3) tidak memiliki perbedaan bermakna terhadap asam mefenamat sebagai analgesik.