Antioksidan melindungi sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan radikal bebas. Tubuh memiliki antioksidan alami tetapi tidak dalam jumlah besar sehingga tubuh membutuhkan antioksidan yang berasal dari luar. Antioksidan dari luar tubuh dapat berasal dari berbagai macam bahan alam asli Indonesia yang memiliki potensi sebagai antioksidan, salah satunya berasal dari daun kersen (Muntingia calabura L.) dan daun salam (Syzygium polyanthum). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan golongan metabolit sekunder yang terkandung pada sampel, mengetahui karakteristik simplisia sesuai syarat Standar Nasional Indonesia 2014 dan Farmakope Herbal Indonesia 2017, menentukan aktivitas antioksidan dari kombinasi teh herbal, dan mengetahui tingkat kesukaan responden terhadap produk teh. Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun kersen (Muntingia calabura L.) dan daun salam (Syzygium polyanthum) teridentifikasi mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, dan terpenoid. Data karakteristik simplisia telah memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia 2014 dan Farmakope Herbal Indonesia 2017, kombinasi teh herbal terbaik yaitu formula 2 memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 97,76 ppm, hasil uji hedonik diperoleh kombinasi teh formula 2 lebih banyak disukai oleh panelis berdasarkan hasil pembobotan nilai dengan nilai rata-rata pembobotan tertinggi sebesar 60%.