Bunga melati merupakan tanaman yang hampir terdapat di setiap daerah Indonesia. Penggunaannya tidak hanya sebagai tanaman hias, tetapi juga sebagai bahan baku di industri parfum maupun kosmetik. Sehingga pada pembuatan benzil asetat ini bahan dasar yang digunakan adalah bunga melati yang diekstrak dengan pelarut isopropil eter. Proses yang dipakai untuk menghasilkan benzil asetat adalah ekstraksi, yang dimana pada proses ini melalui 4 tahapan yaitu tahap pertama persiapan bahan baku, tahap kedua yaitu proses ekstraksi menggunakan pelarut isopropil eter, tahap ketiga yaitu proses pemisahan benzil asetat dari kandungan lilin menggunakan pelarut etanol, dan tahap keempat yaitu proses pemurnian benzil asetat, sebagai penanganan produk akhir selanjutnya benzil asetat disimpan di gudang penyimpanan untuk disalurkan kepada industri lain. Dalam menunjang proses utama pembuatan benzil asetat ini, di dalamnya terdapat beberapa sistem utilitas, diantaranya unit penyedia air, unit penyedia steam, unit penyedia listrik, unit penyedia bahan bakar, dan unit pengolahan limbah.
Lokasi pabrik benzil asetat akan dibangun di Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur dengan jumlah pekerja yang direncanakan yaitu 131 orang dengan sistem kerja shift dan non shift. Modal tetap yang digunakan pada pra perancangan pabrik ini adalah Rp 156.736.709.313,- dan modal kerja yang digunakan Rp 27.659.419.291,-, nilai POT selama 2,24 tahun, BEP sebesar 44,45% kapasitas produksi dan IRR 39,02%. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi maka pabrik benzil asetat dari bunga melati dengan proses ekstraksi kapasitas 1.600 ton/tahun layak untuk didirikan.