Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana Implementasi bantuan yang dilakukan oleh pemerintah tingkat desa pada masa pandemi COVID-19, serta mengidentifikasi faktor apa yang menghambat dalam proses Implementasi tersebut di Desa Balok Asa, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif model interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada masa pandemi COVID-19 di Desa Balok Asa, Pemerintah Desa Balok Asa telah memberikan informasi berharga tentang pendekatan komprehensif dalam mengatasi tantangan selama pandemi COVID-19. Melibatkan seluruh tingkatan pemerintahan desa hingga tingkat RT merupakan strategi efektif untuk menyalurkan bantuan sosial kepada yang membutuhkan. Penyaluran BLT di Desa Balok Asa pemerintah mengatur mekanisme yang efisien dan aman untuk pendistribusian BLT, seperti pembayaran langsung ke rekening bank atau penyaluran langsung kerumah penerima. Dan memastikan adanya sistem verifikasi yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan dana, sehingga dalam proses penyaluran pun sudah diawasi oleh BPD (Badan Permusyawaratan Desa) serta diawasi langsung oleh Babinsa dan Bhabinkamtibnas, Pemerintah Desa Balok Asa sudah melaksanakannya sesuai dengan dari keputusan Menteri Sosial No. 54/HUK/2020. Dalam penyusunan perencanaan dan pedoman pelaksanaan untuk implementasi kebijakan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Balok Asa selama pandemi COVID-19, beberapa faktor penghambat muncul. Beberapa faktor utama yang dapat menghambat proses tersebut yaitu pertama, keterbatasan sumber daya merupakan faktor kunci yang dapat memperlambat penyusunan perencanaan dan pedoman pelaksanaan. Desa Balok Asa memiliki keterbatasan anggaran, personel, dan infrastruktur yang diperlukan untuk merencanakan dan melaksanakan kebijakan BLT secara efektif. Kedua, kurangnya akses informasi dan data yang akurat juga dapat menjadi hambatan. Tanpa informasi yang memadai tentang jumlah penduduk yang membutuhkan bantuan, kondisi ekonomi mereka, dan tantangan lain yang dihadapi oleh desa, sulit untuk merancang kebijakan yang sesuai dan efektif.