IKHWANUL IKHLAS. Isolasi dan Identififikasi Jamur Dan Bakteri Pada Rhizosfer Tanaman Pisang Grecek Musa Paradisiaca L di Desa kaliorang, Tanaman Pisang adalah salah satu komoditi tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi bagi masyarakat Indonesia. Pisang kepok grecek merupakan salah satu tanaman pisang unggulan khas Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Kutai Timur yang diminati pasar luar negeri.Rhizosfer adalah bagian tanah disekitar tanaman yang mendukung dan aktivitas mikroba dalam memelihara perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Rhizosfer terdapat berbagai macam mikrobia yang diantara lain jamur dan bakteri. penelitian ini akan mengisolasi dan mengidentifikasi Jamur dan bakteri pada rhizosfer tanaman pisang kepok grecek.Penelitian ini dilakukan di Laboratorium IHPT (Ilmu Hama Penyakit Tumbuhan), Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman dan pengambilan sampel
dilakukan di Desa Bangun Jaya, Kacamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur. Metode penelitian dengan mengambil tanah disekitar tanaman pisang sehat, sakit, dan pulih, setelah itu dilakukan identifikasi dengan cara mengamati jamur secara makrokropis dan mikrokropis sedangkan bakteri di identifikasi berdasarkan beberapa uji biokimia seperti pewarnaan gram, uji KOH, Uji hipovirulensi, uji pigmen fluorescent, dan uji fosfat. Hasil Isolasi dan identifikasi jamur pada rhizosfer tanaman pisang grecek ditemukan 7 genus jamur jamur antara lain Trichoderma sp, Aspergillus sp, Penicillium sp, Fusarium sp, Colletotrichum sp, , Mucor sp, dan 2 species jamur Aspergillus Flavus dan Aspergillus Niger. Isolasi dan identifikasi bakteri pada rhizosfer tanaman pisang kepok grecek ditemukan 32 isolat bakteri dan beberapa uji biokimia yang dilakukan antara lain perwarnaan gram didapati 22 isolat gram negatif dan 10 isolat gram positif, pada uji KOH3% 16 isolat negatif dan 16 isolat positif, uji hipovirulensi terdapat 24 isolat bersifat hipovirulen, 5 bersifat virulen dan 3 isolat bersifat moderat. uji Pigmen Fluorecent menunjukan 11 isolat positif dan 21 isolat negatif, uji fosfat menunjukan 32 bakteri mampu melarutkan fosfat dan memunculkan zona bening atau halozone dengan nilai indeks kelarutan fosfat yang beda-beda, pada uji PGPR yang berpotensi sebagai PGPR yaitu pada Isolat TH1a, TSK1b, TSK3b, TSK6a, TSK6b, dan TSK9a yang dapat memacu pertumbuhan benih padi