Pakan merupakan faktor penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan ikan, salah satunya ikan gurami (Osphronemus gouramy). Tingginya harga pakan dikalangan ini membuat para pembudidaya kesulitan untuk memenuhinya. untuk menekan tingginya biaya pakan, perlu dilakukan alternatif lain yang dapat membantu pembudidaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penggunaan bungkil inti sawit yang difermentasi dengan EM4 dosis berbeda terhadap aktivitas enzim pencernaan dan pertumbuhan berat ikan gurami. Dosis EM4 yang digunakan yaitu 0 mL/kg (P1), 4 mL/kg (P2), dan 8 mL/kg (P3), kemudian dicampur lagi dengan molase yang bertujuan untuk membantu meningkatkan populasi bakteri probiotik (EM4) sehingga dapat memaksimalkan kerja probiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang diberi bungkil inti sawit fermentasi dengan dosis 4 mL/kg (P2) memiliki aktivitas enzim pencernaan tertinggi dengan aktivitas enzim amilase 6,31 U/mL, aktivitas enzim protease 0,46 U/mL, aktivitas enzim lipase 0,38 U/mL. Kemudian dilanjut dengan ikan gurami yang diberi bungkil inti sawit fermentasi dengan dosis 8 mL/kg (P3) menghasilkan aktivitas enzim amilase 4,76 U/mL, aktivitas enzim protease 0,39 U/mL, aktivitas enzim lipase 0,35 U/mL. Aktivitas enzim pencernaan terendah terdapat pada ikan gurame yang diberikan pakan bungkil inti sawit tanpa fermentasi (P1) menghasilkan aktivitas enzim amilase 4,048 U/mL, aktivitas enzim protease 0,36 U/mL, aktivitas enzim lipase 0,31 U/mL. Berdasarkan hasil analisi ragam (ANOVA) diketahui bahwa tepung bungkil inti sawit fermentasi berpengaruh nyata (P