Pisang Cavendish (Musa acuminata cavendish subgroup) merupakan buah tropisyang memiliki produktivitas yang tinggi. Perbanyakan bibit pisang secarakonvensional dengan menggunakan anakan atau bonggol membutuhkan waktuyang relatif lama. Kultur jaringan merupakan salah satu inovasi yang banyakdigunakan dalam praktek perbanyakan tanaman. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh kombinasi pemberian konsentrasi BAP (6-Benzyl AminoPurine) dan jenis gula berbeda terhadap respons pertumbuhan tanaman pisangcavendish melalui kultur jaringan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2023 sampai April 2024di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman. Penelitian disusun menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Lengkap(RAL) kombinasi konsentrasi BAP dan jenis gula, terdiri atas delapan perlakuandan masing-masing perlakuan di ulang empat kali. Kombinasi perlakuan tersebut yaitu, b0g1 (BAP 0 mg.L -1 + Gula Pasir (kontrol)), b0g2 (BAP 0 mg.L -1 + Gula Aren(kontrol)), b1g1 (BAP 2 mg.L -1 + Gula Pasir), b1g2 (BAP 2 mg.L -1 + Gula Aren), b2g1 (BAP 4 mg.L -1 + Gula Pasir), b2g2 (BAP 4 mg.L -1 + Gula Aren), b3g1 (BAP6mg.L -1 + Gula Pasir), dan b3g2 (BAP 6 mg.L -1 + Gula Aren). Data dianalisismenggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s MultipleRange Test) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan kombinasi pemberian konsentrasi BAP(6- Benzyl Amino Purine) dan jenis gula berbeda terhadap respons pertumbuhanpisang cavendish melalui kultur jaringan pada media berbengaruh sangat nyataterhadap jumlah akar, berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi dan jumlahtunas. Kombinasi perlakuan yang memberikan respons terbaik terhadappertumbuhan kultur pisang cavendish yaitu perlakuan b2g1 (BAP 4 mg.L-1 +GulaPasir) yang memberikan pertambahan tinggi 1,18 cm, pertambahan jumlah daun2,65 helai, jumlah tunas 1,85 anakan, dan 2,91 buah.