Kata sapaan memiliki peranan penting dalam berinteraksi dan komunikasi, untuk menunjukkan hormat dalam kehidupan sosial. Selain bahasa Indonesia, masyarakat juga menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa daerah adalah yang berkembang di daerah, sementara mother tongue adalah bahasa pertama anak. Ada tiga rumusan masalah utama yang diajukan: Satu, bentuk kata sapaan dalam Bahasa Berau, penelitian ini mencari tahu bagaimana kata sapaan diformulasikan dalam Bahasa Berau, baik itu dalam konteks hubungan kekerabatan maupun non-kekerabatan. Kedua, fungsi kata sapaan dalam Bahasa Berau, tujuan kedua penelitian adalah memahami peran atau ppfungsi yang dimiliki oleh kata sapaan dalam Bahasa Berau. Ketiga,makna kata sapaan dalam Bahasa Berau, selain bentuk dan fungsi, penelitian juga menggali makna-makna yang terkandung dalam kata sapaan dalam Bahasa Berau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yang berfokus pada deskripsi detail tentang bentuk, fungsi, dan makna kata sapaan dalam Bahasa Berau. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data (pengumpulan dan penyederhanaan data), penyajian data (pemaparan dan pengorganisasian data), dan penarikan kesimpulan (analisis makna dan implikasi dari data yang ditemukan). Hasil penelitian yang menemukan enam bentuk sapaan, seperti sapaan untuk orang yang lebih tua dan yang lebih muda dalam hubungan kekerabatan, bentuk sapaan untuk orang yang seumuran dengan kita, bentuk sapaan untuk orang yang dihormati, teman sebaya dan sapaan untuk teman sebaya yang tidak memeiliki hubungan kekeluargaan dengan kita, empat fungsi sapaan, dan makna yang bertujuan untuk menjaga dan memperkuat komunikasi yang baik sesuai dengan tata krama dalam Bahasa Berau tentu memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana masyarakat lokal memandang dan menggunakan kata sapaan dalam kehidupan sehari-hari.