Mangifera caesia Jack ex Wall. yang biasa dikenal sebagai tumbuhan wanyi merupakan salah satu tanaman herbal yang sering digunakan masyarakat Kalimantan Selatan. Penelitian mengenai aktivitas bioaktif dari kulit batang wanyi masih jarang dilakukan, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder, nilai toksisitas dan aktivitasnya sebagai tabir surya. Skrining fitokimia dari kulit batang wanyi diketahui dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Selanjutnya, nilai toksisitas dilakukan dengan menggunakan metode brine shrimp lethality test (BSLT), dan aktivitas tabir surya diuji secara in vitro menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Ekstrak kasar kulit batang wanyi mengandung senyawa fenolik, flavonoid, alkaloid dan triterpenoid, fraksi n-heksana mengandung senyawa triterpenoid, fraksi etil asetat mengandung senyawa fenolik, dan alkaloid, sedangkan fraksi metanol-air mengandung senyawa fenolik, flavonoid, dan alkaloid. Nilai toksisitas dari ekstrak kasar, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi metanol-air berturutturut sebesar 287,783; 2766,598; 795,166; dan 122,267 ppm. Aktivitas tabir surya ditentukan berdasarkan nilai SPF pada konsentrasi 40; 60; 80; 100; 120; 140; dan 160 ppm untuk ekstrak kasar, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi metanol-air berturut-turut berkisar antara 1,26-2,74; 1,56-2,71; 1,84-5,50; dan 1,22-2,07.