Perkembangan teknologi yang pesat memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan salah satunya yaitu dalam bidang pendidikan. Peningkatan aksesibilitas teknologi dan perangkat mobile telah membuka berbagai indovasi baru dalam cara belajar dan mengajar. Salah satu inovasi tersebut adalah dengan menggunakan game edukasi. Game edukasi dapat digunakan sebagai sebuah metode baru dalam proses belajar dan mengajar bahasa Dayak Kenyah dalam masyarakat. Maka dari itu, penulis membuat sebuah game edukasi berjudul ”Belajar dan Bermain Bahasa Dayak Kenyah” untuk membantu masyarakat terutama anak-anak dalam mengenal bahasa Dayak Kenyah. Game ini dibangun dengan menggunakan metode Game Development Life Cycle (GDLC) yang memiliki 6 tahapan yaitu inisiasi, pra-produksi, produksi, pengujian, beta, dan rilis. Dalam pengembangannya, game “Belajar dan Bermain Bahasa Dayak Kenyah” menerapkan algoritma Fisher-Yates Shuffle untuk mengacak soal. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kosa kata bahasa Dayak Kenyah yang berjumlah 51 kata. Data kosa kata bahasa Dayak Kenyah tersebut akan diacak dengan menggunakan algoritma Fisher-Yates Shuffle dan diambil 10 data teratas untuk ditampilkan sebagai soal. Algoritma Fisher-Yates jika diterapkan dengan benar akan menghasilkan data yang benar-benar acak dan tidak membentuk suatu pola apapun. Setelah pengembangan game “Belajar dan Bermain Bahasa Dayak Kenyah” selesai dan algoritma Fisher-Yates Shuffle berhasil diterapkan, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap fungsionalitas game dengan menggunakan metode black box testing. Hasil pengujian ini akan menentukan apakah game akan dapat melanjutkan ketahap pengujian berikutnya tahap beta. Pada tahap beta game disebar kebeberapa tester dan dari feedback yang didapat disimpulkan game “Belajar dan Bermain Bahasa Dayak Kenyah” dapat digunakan sebagai salah satu metode dalam proses pembelajaran bahasa Dayak Kenyah.