Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui dan mengidentifikasi kinerja pegawai dalam pelayanan publik di Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda dan mengetahui dan mengidentifikasi apa saja yang menjadi faktor penghambat dan pendukung kinerja pegawai dalam pelayanan publik di Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda. Penelitian yang dilakukan ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang fenomena-fenomena yang terjadi dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri, dan sekaligus berperan sebagai alat pengumpul data. Peneliti sebagai instrument penelitian bertujuan untuk mendapatkan data yang valid dan realible. Hal ini mungkin dapat dipenuhi karena peneliti langsung ke lapangan melakukan pengamatan dan wawancara dengan informan. Adapun Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis model Interaktif (Interaktive Model Of Analisis), yang meliputi kegiatan Kondensasi data, penyajian data dan penyimpulan (verifikasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pelayanan publik di Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda, masih belum maksimal dikarenakan aspek pendukung pelayanan belum sesuai dengan harapan masyarakat. Hal ini terlihat dari produktivitas layanan belum maksimal, belum adanya standarisasi kualitas pelayanan, pegawai dalam memberikan pelayanan tidak memiliki parioritas pelayanan dan program sesuai kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Adapun faktor yang mendukung kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan dapat dilihat dari komitmen aparatur dalam melaksanakan tugas, sumberdaya aparatur dalam melaksanakaan pekerjaan sesuai dengan harapan dan sarana prasarana pendukung yang dapat dimanfaatkan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan. Sedangkan faktor penghambat dalam memberikan pelayanan yang meliputi: kurangnya motivasi dan komitmen pegawai dalam melaksanakan pekerjaan, beben kerja yang berlebihan membuat pegawai merasa tertekan dalam melaksanakan pekerjaan dan faktor eksternal atau faktor di luar kendali pegawai, seperti situasi dan kondisi cuaca buruk, atau situasi darurat, juga dapat menghambat kemampuan pegawai untuk memberikan pelayanan yang baik.