Perkembangan teknologi dan informasi saat ini mulai dirasakan dengan banyaknya sistem pembayaran, khususnya digital payment. Awal mula digital payment diterbitkan melalui payment cards berbentuk kartu kredit sebagai pengganti pembayaran tunai. Namun, digital payment di Indonesia mengalami perubahan dengan hadirnya mobile banking atau uang elektronik. Akibatnya, hampir semua kegiatan ekonomi sudah menggunakan uang elektronik sebagai alat pembayaran, sehingga dengan adanya kemudahan dalam bertransaksi menggunakan digital payment, masyarakat lebih mudah membelanjakan uangnya yang mana akan menawarkan gaya hidup untuk lebih efisien atau konsumtif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Digital Payment terhadap perilaku konsumtif mahasiswa FKIP Universitas Mulawarman. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik pengambilan data melalui kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKIP Universitas Mulawarman yang berjumlah 6.145 mahasiswa dengan jumlah sampel 98 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dengan aplikasi SPSS versi 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari hasil perhitungan uji parsial atau uji t pada Digital Payment memperoleh hasil t hitung 6,742 > t tabel 1,985 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa Digital Payment berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap perilaku konsumtif mahasiswa FKIP Universitas Mulawarman. Nilai koefisien determinasi mencapai 0,321 atau sebesar 32,1% yang berarti bahwa variabel Digital Payment mempengaruhi perilaku konsumtif. Sementara sisanya 67,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini. Dengan demikian hipotesis (H a ) diterima dan menolak hipotesis nol (H 0 ). Digital payment memudahkan dan membantu aktivitas mahasiswa tiap harinya salah satunya berbelanja. Mahasiswa ketika membeli barang cenderung mencari penawaran menarik salah satunya dengan potongan harga/pemberian diskon, sehingga berpotensi berbelanja tidak sesuai dengan kebutuhan melainkan hanya keinginan.