Produksi ternak ruminansia di Indonesia membutuhkan ketersediaan pakan yang cukup, namun kualitas dan kuantitasnya menurun di musim kemarau. Jerami padi sering digunakan sebagai pakan ternak namun kandungan nutrisinya masih rendah. Silase adalah teknologi pengawetan pakan yang terbukti bisa menyimpan bahkan meningkatkan nutrisi dari pakan ternak. Ditambahkan bahan-bahan aditif dalam pembuatan silase untuk menunjang proses fermentasi berupa bakteri asam laktat (BAL), molase, enzim selulase dan dedak padi. Dilakukan analisis proksimat untuk mengetahui nilai nutrisi silase jerami padi setelah ditambahkan bahan-bahan aditif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nutrisi silase jerami padi berupa bahan kering, bahan organik, protein kasar, lemak kasar, neutral detergent fiber (NDF) dan acid detergent fiber(ADF) yang dievaluasi berdasarkan lama fermentasi yang berbeda-beda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial
(RALF) dengan 9 kelompok perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan dan difermentasi selama 4, 14, 28 dan 60 hari. Kelompok 1 (P0) adalah kontrol dengan penambahan dedak padi 5%, sedangkan kelompok P1-P8 adalah P0 dengan penambahan inokulan Lactiplantibacillus plantarum Chikuso asal Jepang 0,1%, L. plantarum 1A-2 asal Indonesia 0,1%, enzim selulase 1%, molase 1%, kombinasi L. plantarum asal Jepang dengan enzim selulase 1%, kombinasi L. plantarum asal Indonesia dengan enzim selulase 1%, kombinasi L. plantarum asal Jepang dengan molase 1%, dan kombinasi L. plantarum asal Indonesia dengan molase 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi selama 14 hari efektif dalam menurunkan nilai lemak kasar pada silase jerami padi.