HESTI YETMILIANI. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Kotoran Burung Walet terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2024 (Pembimbing Suria Darma Idris dan Penny Pujowati).
Tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang produksinya masih mengalami fluktuasi, Kebutuhan pupuk kimia buatan didalam budidaya tanaman pakcoy masih relatif tinggi. Tingginya penggunaan pupuk kimia buatan ini dapat dikurangi dengan penggunaan pupuk organik kotoran burung walet. Upaya meningkatkan hasil tanaman pakcoy dapat dilakukan dengan pemberian pupuk organik kotoran burung walet. Tujuan penelitian untuk mengetahui: 1) pengaruh pemberian pupuk organik kotoran burung walet terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy; 2) dosis pupuk organik kotoran burung walet yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy.
Percobaan dilakukan pada Januari-April 2023 di Kampung Pepas Eheng, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Percobaan faktor tunggal disusun dalam Rancangan Acak Kelompok, dengan perlakuan dosis pupuk organik kotoran burung walet diulang sebanyak 5 ulangan. Perlakuan dosis pupuk organik kotoran burung walet terdiri atas 5 taraf yaitu: kontrol (0 g perpolibag); 25 g perpolibag; 50 g perpolibag; 75 g perpolibag; 100 g perpolibag. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil taraf 5% untuk mengetahui beda antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik kotoran burung walet berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, dan berat tanaman pakcoy. Dosis 25 g perpolibag merupakan dosis terbaik untuk menghasilkan tinggi tanaman umur 28 HSPT tertinggi yaitu 21,34 cm. Berat basah tertinggi yaitu 93,87 g dan berat kering tertinggi yaitu 8,80 g