Restu Dwi Indriani. Pemetaan dan Perhitungan Deforestasi dan Degradasi Hutan di Provinsi Kalimantan Timur. (Dibimbing oleh Ariyanto dan Diah Rakhmah Sari).
Deforestasi dan degradasi hutan adalah salah satu isu lingkungan yang tidak lepas dari dampak negatif yang dapat menimbulkan kerusakan pada hutan serta menyumbang emisi gas rumah kaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas dan laju deforestasi dan degradasi hutan di Provinsi Kalimantan Timur tahun 1990-2022, mengetahui kabupaten yang mengalami deforestasi dan degradasi paling tinggi serta mengetahui faktor-faktor penyebab dari deforestasi dan degradasi hutan. Penelitian ini menggunakan data tutupan lahan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan software ArcGis 10.8 yang akan menghasilkan perbandingan tutupan lahan tiap tahun. Hasil perbandingan kemudian di analisis dengan melihat perubahan-perubahan tutupan lahan untuk melihat deforestasi dan degradasi hutan yang terjadi. Hasil pemetaan dan perhitungan deforestasi dan degradasi hutan di Kalimantan Timur mendapatkan hasil laju deforestasi hutan dari tahun 1990-2022 yaitu sebesar 75.200,18 ha/tahun sedangkan laju degradasi hutan pada periode yang sama sebesar 32.133,37 ha/tahun. Luas deforestasi dan degradasi hutan wilayah administrasi Kabupaten/Kota dilihat berdasarkan perbandingan antara luas deforestasi dan degradasi dengan luas hutan tahun awal pada tiap wilayah tersebut. Deforestasi hutan terbesar dalam periode 32 tahun terjadi di Kota Samarinda dengan persentase 98,75%, sedangkan degradasi hutan terbesar terjadi di Kota Bontang dengan persentase sebesar 99,06%. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya deforestasi dan degradasi hutan di Kalimantan Timur disebabkan oleh aktivitas operasional penebangan hutan di areal PBPH-HA dan areal izin perkebunan serta izin pertambangan.