Penelitian bertempat di Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur. Berdasarkan pada Fisiografi Pulau Kalimantan daerah penelitian merupakan bagian dari Zona Timur Kalimantan, dan berada pada Formasi Maau dan Formasi Marah dari Lembar Geologi Regional Muara Lasan. Fokus dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui karakteristik batuan secara megaskopis dan mikroskopis lalu dihubungkan dengan setting tectonic daerah penelitian. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap: Pralapangan yang meliputi studi awal terkait geologi secara regional, Lapangan meliputi pengambilan data geologi daerah penelitian dan grab sampling yang dianggap mewakili daerah penelitian, dan Pasca lapangan meliputi analisis laboratorium deskripsi batuan secara megaskopis serta analisis mikroskopis menggunakan sayatan, serta analisis studio untuk membuat peta sebaran sampel dan tektonik model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian merupakan suatu kawasan ofiolit dengan didapatkannya batuan yang berasal dari mantel dan kerak bumi yang bersifat oceanic seperti serpentinit, lerzolit, basal vesikuler berdasarkan sikuen ofiolit. Daerah ini berkorelasi dengan busur gunung api dengan bukti ditemukannya batuan piroklastik berjenis tufa vitrik hasil dari jatuhan piroklastik dan tufa litik Schmid, mencirikan adanya aktivitas erupsi freatomagmatik. Kehadiran batuan metamorf derajat menengah fasies sekis hijau dengan batuan berupa filit dengan mineral pencirinya berupa serisit menandakan bahwa daerah ini berhubungan dengan proses kolisi. Daerah penelitian merupakan kawasan ofiolit yang berhubungan dengan proses subduksi Volcanic Arc (VA). Kesimpulan yang dapat diambil adalah daerah penelitian berkaitan dengan proses subduksi-kolisi singkat akibat tumbukan dari Terrane Mangkalihat terhadap Zona Kuching, pada umur Kapur Akhir sampai Paleosen yang menyebabkan proses orogenesa pada daerah penelitian.