Savira Kurnianti, 2024. Strategi Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Kejenuhan Belajar di SMP Negeri 9 Samarinda Tahun Pelajaran 2023/2024. Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman. Penelitian ini di bimbing oleh Prof. Dr. H Dwi Nugroho Hidayanto, M.Pd selakudosen pembimbing I dan Yasintha Sari Pratiwi, S.Psi., M.Psi,Psikolog. Selaku dosen pembimbing II.
Fokus pada penelitian ini adalah bagaimana Strategi guru Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Kejenuhan Belajar Peserta Didik di SMP Negeri 9. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi guru Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi kejenuhan belajar peserta didik di SMP Negeri 9. Jenispenelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun sumber data dalam penelitian ini terdiri dari satu guru BK dan enam siswa sebagai sumber data utama. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Strategi guru BK dalam mengatasi kejenuhan belajar dengan cara yang pertama yaitu dengan pengumpulan data dengan cara yang pertama guru bk lakukan dalam lakukan dalam mengidentifikasi kebutuhan pesertadidik dalam mengatasi kejenuhan belajar yang adalah dengan mengamati perilaku siswa, yang kedua yaitu dengan mengidentifikasi sebagai pengetahuan awal, yang ketiga yaitu dengan cara mencari informasi tentang siswa dalam proses belajarnya melalui guru mapel dan wali kelas langkah selanjutnya yaitu dengan membaca hasil nilai nilai harian/rapor siswa setalah dilakukan pengumpulan data selanjutnya yaitu pelaksanaan layanan dengan cara pengoordinasian kegiatan layanan mengenai kejenuhan belajar yang dilakukan oleh guru BK dengan membuka layanan dengan pertama kali menyiapkan kelas dan setelah itu masuk dan menyapa seluruh siswa yang ada dalam ruangan dan menanyakan kabar dan dilanjut dengan pemberian materi sesuai dengan proseduryang telah tertuang dalam RPL. Langkah selanjutnya evaluasi dengan cara melaksanakan instrument evaluasi guna untuk melakukan tindak lanjut. Langkah yang terakhir dengan cara tindak lanjut, pada tahapan tindak lanjut ini guru BK juga harus menetapkan jenisnya dan bagaimana arah tindak lanjut setelahlayanan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah strategi guru BK dalam mengatasi kejenuhan yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan siswa adalah dengan melakukan assessment untuk melihat bagaimana dan apa yang menjadi permasalahan siswa, mengamati perilaku siswa, mengidentifikasi bagaimana proses belajarnya serta melihat bagaimana hasil prestasi dari siswa tersebut. Guru BK tidak melakukan pembaharuan dalam media, layanan ataupun strategi dalam mengatasi kejenuhan belajar. Meskipun semua guru tidak bisa melakukan pengajaran dengan metode yang lebih santai karena tingkat kedalaman materi yang berbeda-beda setiap mata pelajaran. Saran terhadap masalah ini adalah bagi guru bimbingan konseling diharapkan guru bimbingan dan konseling dapat bekerjasama dengan guru mata pelajaran agar dapat mempertimbangkan metode belajar yang efektif, agar mengurangi kejenuhan belajar pada peserta didik dan Strategi yang dilakukan guru Bk seharusnya lebih efektif agar tidak terjadi kembali permasalahan yang serupa.