Peralihan fungsi lahan merupakan salah satu penyebab terjadinya degradasi hutan yang ada di Indonesia terkhususnya Desa Mandu Dalam Kecamatan Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur. Degradasi hutan dapat memberikan beberapa dampak terhadap lingkungan seperti perubahan iklim dan indeks kenyamanan pada wilayah tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik iklim mikro dan karakteristik suhu dan kelembapan tanah dengan kedalam 10 cm, 30 cm, 50 cm serta indeks kenyamanan pada tiga tutupan lahan yang berbeda. Pengukuran iklim mikro dilakukan pada tiga waktu (pagi hari pukul 07.00-08.00 WITA, siang hari pukul 12.00-13.00 WITA, dan sore hari pukul 17.00-18.00 WITA) selama 30 hari menggunakan Environment meter. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rataintensitas cahaya harian pada hutan sekunder sebesar 498,7 Lux, Perkebunan sawit sebesar 2.488,5 Lux, dan pemukiman sebesar 9.788 Lux. Rata-rata suhu udara harian pada pada hutan 27,0°C, perkebunan sawit 27,2°C, dan pemukiman 28,0°C. Rata-rata Kelembapan udara harian sebesar kelembapan udara 81,0% hutan sekunder, 77,9%perkebunan sawit, dan 74,5% pada pemukiman. Suhu dan kelembapan tanah pada hutan sekunder, perkebunan sawit, dan pemukiman memiliki nilai yang berbeda dengan kedalaman lubang yang sama 10 cm, 30 cm, dan 50 cm. Kriteria indeks kenyamanan pada tiga tutupan lahan yang berbeda hutan sekunder, perkebunan sawit, dan pemukiman dikategorikan nyaman. Informasi mengenai iklim mikro dan indeks kenyamanan pada wilayah penelitian dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengelolaan tanah di perkebunan dan kawasan bervegetasi lainnya.