Secara Administratif, lokasi penelitian terletak di daerah Bengkuring, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dengan luas area lokasi penelitian adalah 16 kilometer persegi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geologi pada daaerah penelitian dan identifikasi akuifer. Identifikasi akuifer dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas yang bertujuan untuk mengetahui lapisan bawah permukaan. Pada lokasi penelitian dilakukan pengukuran di empat titik sounding untuk mengetahui lapisan akuifer pada daerah penelitian, kemudian dilakukan korelasi pada empat titik sounding tersebut untuk mengetahui model dari tiap lapisan. Dari pengamatan geomorfologi di daerah penelitian, diperoleh dua bentuk asal yaitu bentuk asal Denudasional dengan bentuk lahan Perbukitan Terkikis (D1) dan Bukit Sisa (D2), dan bentuk asal Fluvial dengan bentuk lahan Dataran Alluvial (F1). Pola pengaliran pada daerah penelitian termasuk ke dalam dentritik dengan stadia dewasa, dimana lembah pada daerah penelitian berbentuk huruf “U”. Daerah penelitian dibagi menjadi dua satuan batuan yaitu satuan Batupasir Bengkuring dan Batupasir Lempake, serta Endapan Aluvial berupa pasir lempungan. Struktur geologi pada lokasi penelitian terdapat kekar dengan arah gaya tegasan utama maksimum N 337ºE arah Barat Laut - Tenggara dan arah gaya tegasan minimum N 247ºE yaitu berarah Barat Daya - Timur Laut. Berdasarkan hasil interpretasi lapisan penyusun di setiap titik sounding, teridentifikasi lapisan penyusun daerah penelitian berupa Soil, Sandstone dan Claystone. Berdasarkan hasil interpretasi yang telah dilakukan, batuan yang diduga membawa sifat air yaitu Sandstone, karakteristik batuan ini dapat menyimpan dan meloloskan air dengan mudah, mempunyai sifat permeabel. Pada lokasi penelitian Sandstone memiliki warna dominan kuning kecoklatan sampai abu kecoklatan, ukuran butir sedang sampai halus. Sedangkan batuan yang memiliki sifat permeabilitas rendah berfungsi sebagai lapisan akuiklud yaitu Claystone.