Kayu merupakan bahan yang paling penting dan utama dalam menentukan kualitas furnitur ataupun produk berbahan kayu lainnya. Secara umum dalam proses produksi kerajinan meubel, kualitas kayu dianggap sangat penting. Beberapa jenis kayu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan kayu sebagai bahan baku tidaklah mudah, sehingga sebelum mengambil keputusan perlu dilakukan pertimbanganpertimbangan untuk mendapatkan hasil yang terbaik, maka dari itu dibangun sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk membantu memberikan rekomendasi kayu meubel terbaik dengan kriteria yang telah ditentukan. Metode yang digunakan adalah Rank Order Centroid (ROC) dan metode Weighted Aggregated Sum Product Assessment (WASPAS). Kriteria yang digunakan berjumlah lima kriteria yaitu Ketahanan Air, Ketahanan Rayap, Sifat Fisik Kayu, Berat Jenis Kayu dan Harga, beserta 10 data alternatif jenis kayu. Data tersebut diperoleh melalui observasi wawancara dengan pemilik meubel. Setelah data diperoleh kemudian dibangun aplikasi SPK untuk mendapatkan nilai preferensi dari 10 jenis kayu dengan pembobotan kriteria menggunakan metode ROC dan metode WASPAS digunakan untuk perhitungan dalam proses pengambilan keputusan. Setelah melakukan proses perhitungan menggunakan metode WASPAS maka diperoleh rekomendasi kayu terbaik yaitu alternatif kayu Ulin dengan nilai tertinggi sebesar 1 dan alternatif terendah adalah kayu Sungkai dengan nilai sebesar 0,255. Hasil pengujian menggunakan Blackbox Testing menunjukkan bahwa fitur-fitur dalam sistem tersebut berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.