Pertanian hortikultura memerlukan pengawasan dan kendali yang akurat terhadap lingkungan tumbuhan, dan IoT (Internet of Things) menjadi solusi yang menjanjikan untuk memantau dan mengendalikan kondisi lingkungan tersebut. Salah satu contoh penerapan IoT pada bidang pertanian adalah sistem pemantauan dan kendali kelembaban tanah. Dalam praktiknya IoT membutuhkan protokol komunikasi untuk mengirimkan data. Pemilihan protokol diperlukan untuk mendapatkan protokol komunikasi yang efisien. Protokol MQTT dan WebSocket merupakan protokol yang memiliki karakteristik bi-directional yang tepat untuk diterapkan pada IoT. Perbandingan QoS (Quality of Service) dan metode RTT (Round Trip Time) dengan parameter delay dibutuhkan. Hasil pada penelitian ini didapati nilai delay dari protokol MQTT dengan ukuran payload 20 byte adalah sebesar 156 ms, payload dengan ukuran 40 byte delay sebesar 159 ms, payload dengan ukuran 60 byte delay sebesar 148 ms, payload dengan ukuran 80 byte delay sebesar 149 ms, dan payload dengan ukuran 100 byte delay sebesar 132 ms. Protokol websocket dengan ukuran payload 20 byte adalah sebesar 147 ms, payload dengan ukuran 40 byte delay sebesar 152 ms, payload dengan ukuran 60 byte delay sebesar 134 ms, payload dengan ukuran 80 byte delay sebesar 153 ms, dan payload dengan ukuran 100 byte delay sebesar 152 ms. Berdasarkan hasil pengujian rata-rata delay protokol MQTT lebih kecil dengan nilai 148.8 ms dibandingkan dengan WebSocket yaitu 147.7 ms.