Aprilia Fadya Anisa, NIM 2002046063, “Peran UNICEF dalam Menangani Pengungsi Anak Ukraina di Polandia Tahun 2022-2023” dalam bimbingan Etha Pasan, S.IP, MA. Program studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman.
Konflik antara Rusia-Ukraina mengakibatkan Rusia meyerang Ukraina yang merusak infrastruktur energi dan pemukiman warga sipil. Sebagai akibatnya, warga Ukrina mengungsi ke negara-negara tetangga. Dengan Polandia menjadi negara yang menampung banyak pengungsi, termasuk anak-anak. Polandia menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pengungsi terutama anak-anak seperti tempat tinggal, makanan, kesehatan, pendidikan dan dukungan psikologis. Banyaknya persoalan-persoalan pengungsi anak Ukraina yang tentunya harus dipenuhi segala kebutuhannya tentu pemerintah Polandia tidak dapat jika menangani segalanya tanpa ada bantuan campur tangan dari organisasi lain. Sehingga UNICEF hadir bekerjasama dengan pemerintah Polandia untuk menangani pengungsi khususnya pengungsi anak-anak.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran UNICEF dalam menangani pengungsi anak Ukraina di Polandia. Dengan menggunakan pendekatan teori organisasi internasional dan konsep pengungsi anak, serta metode penelitian metode eksplanatif dengan jenis data perimer dan sekunder, yang dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa UNICEF berperan melalui 6 program melalui peran UNICEF sebagai artikulasi & agregasi dalam program pendidikan, perlindungan anak dan kesehatan yang berkolaborasi dengan pemerintah serta pihak-pihak berkepentingan dalam penguatan sistem. Kemudian sebagai rekrutmen dalam program pendidikan, perlindungan anak dan dukungan kesehatan mental & psikososial yang merekrut personil tambahan. Selain itu juga berperan sebagai sosialisasi dalam program pendidikan dan kesehatan. UNICEF juga berperan sebagai informasi melalui program perlindungan anak, kesehatan dan perubahan sosial & perilaku. Dan peran yang terakhir adalah operasional yang vi melakukan pelayanan teknis dan merancang program dalam program pendidikan, perlindungan anak, kesehatan, dukungan kesehatan mental & psikososial dan pengembangan aertisipasi pemuda & remaja.
Dalam menjalankan program tersebut, UNICEF mengalami beberapa hambatan dalam mejalankan programnya seperti kesulitan komunikasi akibat perbedaan bahasa, peningkatan pengungsi yang tidak sebanding dengan para personil UNICEF, kekurangan sumberdaya finansial serta terbatasnya kapasitas infrastruktur yang menghambat akses terhadap layanan-layanan.