Kegiatan belajar mengajar merupakan proses inti dari ranah akademis perguruan tinggi yang dibagi menjadi dua, yaitu pembelajaran teori dan praktikum. Penjadwalan yang tepat dan efisien diperlukan untuk menunjang keteraturan jadwal di perguruan tinggi. Algoritma genetika digunakan untuk mencari solusi penjadwalan yang optimal dimana tidak ada jadwal kelas praktikum yang berbenturan dengan jadwal perkuliahan reguler. Penelitian ini membandingkan penggunaan model mutasi swap dan inversion pada algoritma genetika untuk penjadwalan praktikum Program Studi Informatika Universitas Mulawarman. Tujuannya adalah menilai efisiensi kedua model mutasi dalam menghasilkan jadwal yang optimal. Sumber data penelitian ini adalah Fakultas Teknik Universitas Mulawarman berupa jadwal perkuliahan reguler dan data penyusun jadwal praktikum Program Studi Informatika. Proses pembentukan jadwal praktikum menggunakan metode rank based assigment, multipoint crossover, kemudian dilakukan proses mutasi swap dan inversion secara bergantian. Setiap penerapan model mutasi kemudian dilakukan pengujian parameter dengan cara melakukan percobaan secara berulang dengan mengubah nilai probabilitas mutasi dengan angka 0,10, 0,20, 0,30, 0,40 dan 0,50. Mutasi swap secara konsisten mencapai fitness score sempurna pada semua probabilitas mutasi tanpa kesalahan terdeteksi, hanya dalam waktu rata-rata 1.53 menit (rentang 0.59-3.55 menit). Di sisi lain, mutasi inversion mencapai fitness tertinggi 97.95 pada 20% probabilitas mutasi, namun masih ada error dalam solusi dan memerlukan waktu ratarata 9.68 menit (rentang 8.00-10.93 menit). Rekomendasinya: Gunakan mutasi swap karena kecepatan, konsistensi, dan keakuratan yang lebih tinggi dalam mencapai solusi optimal.