PT Bontings Dzakwanifood, perusahaan makanan berbahan dasar kepiting, perlu meningkatkan daya saing industri dengan menerapkan supply chain management. Metode pengelompokan KPI dengan menggunakan Traffic Light System (TLS). Sistem Traffic Light System (TLS) digunakan untuk membuat lebih mudah untuk memahami bagaimana mencapai kinerja Sebuah perusahaan menggunakan 3 kategori warna yaitu merah, kuning dan hijau. Batas setiap kelas warna berdasarkan hasil diskusi dengan para pihak perusahaan. Hasil pengukuran kinerja rantai pasok menunjukkan nilai indeks keseluruhan 0,923, termasuk kategori merah yang menandakan perlu perbaikan. Evaluasi dengan Traffic Light System menunjukkan mayoritas KPI berwarna merah dan sedikit kuning. Usulan perbaikan berfokus pada 11 KPI, termasuk PR-01, PR-02, PR-03, Pre-01, SR-02, SR-04, SR-05, MRe-01, MRe-02, DR-01, dan RRe-01 untuk meningkatkan kinerja supply chain. Usulan perbaikan PR-01 yaitu dilakukan perhitungan peramalan menggunakan data historis terbaru. PR-02 yaitu tingkatkan pembelian kepiting, beri ruang dan adakan stok persediaan bahan baku kepiting. PR-03 yaitu dilakukan monitoring terhadap pemakaian tabung gas LPG saat produksi dan tambah jumlah stok tabung gas LPG. Pre-01 yaitu upgrading SDM dalam penggunaan sistem teknologi, prioritas pekerjaan, pembuatan penjadwalan yang fleksibel. Usulan perbaikan untuk SR-02, SR04, SR-05 yaitu diperlukan stok penyimpanan bahan baku kepiting dalam jumlah cukup minimal 2 hari sebelum produksi agar dapat membuat perencanaan produksi, buat ruang dengan kondisi yang sesuai standar untuk penyimpanan bahan baku lain seperti telur, gula, minyak goreng dan dikemas dengan baik jaga kualitas, disiapkan stok minyak, telur, gula sehingga Cadangan saat produksi jika kurang tidak beli eceran agar lebih hemat waktu dan biaya. MRe-01 dan MRe-02 yaitu dilakukan kerja lembur, memaksimalkan produksi, penambahan sumber daya. DR-01 yaitu memproduksi sesuai permintaan tidak memproduksi seluruh bahan baku diluar permintaan. RRe-01 yaitu negosiasi dengan konsumen, monitoring pada market place dan sosial media lebih sering, disiapkan stok untuk retur konsumen.