Kemiri merupakan tanaman yang menarik, khususnya aktivitasnya sebagai penguat rambut serta aktivitas antibakterinya. Berbagai teknik dapat dilakukan untuk mendapatkan minyak biji kemiri, salah satunya dengan metode sangrai. Metode ini merupakan metode yang dapat dilakukan tanpa menggunakan alat dan bahan khusus serta biaya yang terjangkau. Namun belum ada informasi fitokimia dan aktivitas antibakteri terhadap minyak bji kemiri yang dihasilkan dengan metode sangrai. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui golongan metabolit sekunder yang terkandung pada minyak biji kemiri dan mengkarakterisasi minyak biji kemiri serta aktivitasnya sebagai antibakteri. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa minyak biji kemiri mengandung golongan metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, dan terpenoid. Kemudian hasil yang diperoleh dari karakterisasi minyak biji kemiri yaitu dari organoleptik minyak biji kemiri berwarna kuning, tekstur licin dan berbau khas minyak kemiri, kadar air 0,02%; bilangan asam 5,1%; bilangan penyabunan 177,183 mg KOH/ g; massa jenis 1,03 g/ mL. Kemudian hasil uji aktivitas antibakteri minyak biji kemiri menunjukkan bahwa terdapat aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan tidak terdapat aktivitas antibakteri terhadap Eschericia coli.